MITRAPOL.com, Pandeglang Banten – Berawal dari permintaan Kepala Desa Bantar Wangi, Kabupaten Banten Serang yang menyuruh Mista mencarikan uang dengan janji iming-iming akan memberikan fee, uang 20 juta milik seorang warga Labuan raib entah kemana.
Rame dalam pemberitaan, muncul nama Romi yang dimana, ketika Usni berusaha mempertanyakan uangnya pada waktu lalu mendatangi kediaman rumah Kades, bahwa menjanjikan habis lebaran tahun lalu akan dibereskan dan ternyata nihil.
Sebelumnya Romi mengatakan ke Mitrapol.com, melalui pesan whatsap nya, mengatakan Mista harus datang ke Lupi dan jangan melalui WA dan itu baru aturan.
“Mista nya aj suruh datang Kana lupi, Itu aturan, Sampikn ke mista , Hub mista aja bos Itu baru aturan.Aturan yg harus di tempuh mista Harus koordinasi ke lupi ,jangan via Wa Bilangin ke mista ”
Mista menegaskan dan menerangkan bahwa dirinya merasa dipermainkan oleh mereka. Dan fokus yang menyuruh mencarikan uang yaitu pak kades Bantar Wangi (M)
“Yg nyuruh saya menghadap Lupi siapa,” tanya Mista.
Lanjutnya,”Mf bang saya dah males datang ke dia,dh terlalu sakit bang,kalau mo itikad baik saya slalu ada d kampung malah rumah saya depan rumah mereka,” terang Mista.
” Setiap hari mereka lewat depan muka saya,mana ada nyapa atau manggil mo klaripikasi terkait permasalahan bang,” tutur Mista melalui pesan whatsapnya.
“Saya mo fokuskan yg awal nyuruh saya nyari dana yaitu jaro sendiri” Tegas Mista.
Sementara itu Royen selaku Wasekjen DPP LSM SANRA ( Sayap Amanah Nusantara) ketika dimintai tanggapannya terkait permasalahan seperti ini , dirinya mengatakan ini merupakan hanya alibi atau akal – akalan saja dan bukan suatu jalan keluar yang baik jika melihat dari jawaban Romi.
Sebenarnya simple yah, terang Royen.Tidak usah bertele – tele menurut saya, Mista sudah menegaskan bahwa dirinya diperintahkan oleh kepala desa untuk mencarikan uang dan uang tersebut ada dari rekannya Usni orang Labuan.
Uang disuruh dicarikan oleh oknum kades Bantar Wangi kepada Mista, lalu Mista mengusahakan uang tersebut ada dari rekannya Usni, dan yang ambil uang tersebut pada waktu itu berdasarkan pengakuan Mista dan disaksikan dia sendiri yang ambil uangnya ke labuan adalah kaka kades sendiri bernama Lupi, atas perintah kades. Terang Royen.
Menurut saya, gampang sih semuanya tinggal duduk bareng, Mista, Usni, kepala desa Bantar wangi, Lupi, untuk mencari solusi, ini mah Romi sebagai apa, yang ada jika saya perhatikan bukan solusi yang ada, tapi jika begini yang ada salah faham.
Jika saya perhatikan dari cara mereka ini bukan suatu kedewasaan untuk menyelesaikan masalah, tapi apa yah namanya menurut saya terlalu bertele-tele, tegas Royen selaku yang diberi kuasa oleh Usni.
TIM