MITRAPOL.com, Medan Sumut – Bawaslu Sumut menggelar Sosialisasi Pemahaman Kepemiluan Kepada Disabilitas di Hotel Antares Medan pada Rabu (31/1/2024).
Sosialisasi ini dilakukan dalam rangka mengajak penyandang disabilitas untuk terlibat aktif dan ikut mengawasi pelaksanaan pemilihan umum 2024. Demikian disampaikan Anggota Bawaslu Sumut Suhadi Sukendar Situmorang dihadapan peserta sosialisasi.
”Kita semua sama dalam rumah besar bangsa Indonesia, tidak ada perbedaan-perbedaan, pemilu ini milik kita semua bukan hanya milik pemerintah dan penyelenggara saja tetapi milik semua rakyat Indonesia, oleh karena itu semua kita harus terlibat melakukan pengawasan pemilu,” katanya.
Koordinator Divisi Pencegahan Parmas ini menyatakan bahwa sebagaimana tagline Bawaslu yang berbunyi Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu, maka semua rakyat juga harus bersama-sama menegakkan keadilan pemilu.
Suhadi menyampaikan bahwa Bawaslu tidak dapat melaksanakan pengawasan itu sendiri karena keterbatasan personil.”Secara personil bahwa Bawaslu itu sangat terbatas jumlah nya, bahkan dibandingkan dengan calon legislatif yang ikut dalam kontestasi pemilihan, maka pengawasan bersama rakyat itu harus dilakukan tak terkecuali penyandang disabilitas, Bawaslu butuh Bapak/Ibu untuk bersama-sama menegakkan keadilan pemilu yaitu dengan ikut melakukan pengawasan pemilu,” ungkapnya.
Menurut Suhadi bahwa Bawaslu menemukan ada sebanyak 2.693 TPS yang tidak ramah terhadap difabel misalnya akses bagi penyandang disabilitas tidak tersedia.
“Bawaslu berpandangan bahwa TPS itu harus bisa diakses oleh siapa saja dan harus ramah terhadap difabel dan ini selalu kita sampaikan hingga jajaran kebawah,” katanya.
Tak lupa, mantan Ketua KPU Kabupaten Samosir ini juga mengajak penyandang disabilitas untuk mau melaporkan jika ada menemukan dugaan pelanggaran ke Bawaslu.
” Jika ada Bapak/Ibu menemukan dugaan pelanggaran, hal sekecil apapun itu segera laporkan ke Bawaslu dan jajarannya, meski bentuknya kecil dan sederhana itu sangat berarti,” katanya.
Lebih lanjut Suhadi mengajak penyandang disabilitas untuk ikut mengkawal pelaksanaan pemilihan 2024 dengan turut mengawasi tahapan yang sedang berlangsung.
Terkait banyaknya berita-berita hoax yang bermunculan, harus selektif memilih informasi yang diperoleh, sabar sebelum sebar, kalau tidak penting tak usah disebar, itu sudah membantu mencegah penyebaran hoax, katanya.
“Jadilah pemilih cerdas, pilih pemimpin berdasarkan hati nurani dan selamat menggunakan hak pilih Bapak/Ibu pada tanggal 14 Februari 2024 nanti,” pungkasnya.
Di tempat berbeda Kordiv Humas, Data dan Informasi, Saut Boangmanalu memberikan apresiasi kepada kegiatan tersebut diatas, karena para Disabilitas adalah bagian dari masyarakat yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat lain umumnya, sehingga partisipasi aktif disabilitas memang sangat diperlukan dalam pemilu 2024 ini.
Pewarta : Baktiman Berutu