Info Polri

Kapolres Sukabumi Imbau Pendidikan Karakter Anak untuk Cegah Kekerasan Antar Pelajar

Madalin
×

Kapolres Sukabumi Imbau Pendidikan Karakter Anak untuk Cegah Kekerasan Antar Pelajar

Sebarkan artikel ini
Kapolres Sukabumi Imbau Pendidikan Karakter Anak untuk Cegah Kekerasan Antar Pelajar

MITRAPOL.com, Sukabumi Jabar – Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, mengajak masyarakat, terutama orang tua dan pihak sekolah, untuk lebih menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam mencegah kekerasan antar pelajar.

Ia menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah langkah efektif dalam mencegah terjadinya kekerasan di kalangan siswa, terutama setelah insiden tragis yang terjadi di Kecamatan Cicurug, di mana seorang siswa meninggal akibat tindakan kekerasan.

Dengan menanamkan nilai-nilai moral sejak dini dan memperketat pengawasan, generasi muda diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak baik dan mampu menghindari tindakan kekerasan.

Kejadian tragis yang menimpa seorang siswa berusia 15 tahun pada Rabu, 28 Agustus 2024, mengejutkan warga Kampung Ciutara, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug.

Korban tewas setelah diserang oleh sekelompok siswa lain yang diduga memiliki motif balas dendam. Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam terkait maraknya kekerasan di kalangan remaja.

Dalam konferensi pers yang digelar di Mako Polres Sukabumi, AKBP Samian menyampaikan bahwa kejadian ini merupakan cerminan dari lemahnya pendidikan karakter dan pengawasan.

“Kejadian ini sangat memprihatinkan dan menunjukkan pentingnya pendidikan karakter, baik di sekolah maupun di keluarga. Anak-anak harus dibekali dengan nilai-nilai moral dan bimbingan yang memadai agar mampu menghadapi konflik dengan cara-cara yang positif,” ujar AKBP Samian pada Jumat (30/8/2024).

AKBP Samian juga menekankan pentingnya peran aktif orang tua dalam memantau perkembangan anak, terutama dalam pergaulan dan aktivitas di luar rumah.

“Orang tua perlu terus memantau anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam kegiatan negatif akibat kurangnya pengawasan,” tambahnya.

Selain itu, Kapolres mengajak pihak sekolah untuk fokus tidak hanya pada pendidikan akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan pengembangan soft skills siswa.

“Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Pendidikan karakter yang kuat dapat membantu siswa dalam menghadapi konflik tanpa kekerasan,” jelasnya.

Kapolres Sukabumi juga menegaskan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum, pemerintah, sekolah, dan masyarakat, dalam mencegah kekerasan antar pelajar.

Kepolisian akan terus menggiatkan program sosialisasi dan penyuluhan di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai dampak negatif kekerasan.

“Melalui edukasi yang intensif, kami berharap dapat meminimalkan kasus kekerasan di kalangan pelajar,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, AKBP Samian juga menjelaskan mengenai Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, di mana anak yang terlibat dalam tindak pidana akan diproses sesuai hukum, namun tetap memperhatikan hak-hak mereka sebagai anak.

“Berdasarkan UU RI No. 11 Tahun 2012, anak yang terlibat dalam tindak pidana akan diproses sesuai ketentuan, tanpa mengurangi keseriusan dalam penanganan kasus, terutama jika menyangkut nyawa seseorang,” jelas AKBP Samian.

Ia juga mengingatkan bahwa setiap tindakan kekerasan terhadap anak akan dikenai konsekuensi hukum yang berat.

Dalam kasus ini, pelaku dijerat dengan Pasal 80 Ayat (1) dan (3) Jo Pasal 76C UU RI No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang mengancam hukuman penjara hingga 15 tahun jika kekerasan tersebut menyebabkan kematian.

Kapolres Sukabumi berharap agar peristiwa ini menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan sosial anak-anak agar tidak terjerumus ke dalam kekerasan.

“Mari kita bersama-sama menjaga dan memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik dan tidak terjebak dalam kekerasan,” tutupnya.

Kasus ini diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan pendidikan dan pengawasan terhadap anak-anak mereka, guna menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan. (Gugun Gunawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *