MITRAPOL.com, Kabupaten Brebes Jateng – Viral beredar himbaun melalui aplikasi Whatshapp dari Ketua Panguyuban Kepala Desa se-Kabupaten Brebes mengajak seluruh anggotanya untuk tidak melayani atau menanggapi ketika didatangi Wartawan atau LSM.
Ketua Panguyuban Kepala Desa se-Kabupaten Brebes melalui himbauan yang diedarkannya mengajak seluruh anggota melawan wartawan dan anggota LSM khususnya wartawan SANRA TV dan LSM GNPK RI.
Berikut isi himbauannya,
Hal. : Himbauan
Kepada : Kepala Desa se- kab. Brebes
Assalamualaikum
Dengan maraknya Isu dibuat utk menjatuhkan Kades melalui tekanan dan video yg ditayangkan dimedsos kita harus waspada dan tegas melawan.
Baru baru ini GNPK RI kab. Brebes dan Sanra TV banyak mendatangi desa menyudutkan dgn bahasa ada temuan dan penyalah guna wewenang kades yg ujungnya 86.
Oleh karena itu kami minta pada seluruh kades untuk :
1. Tidak memenuhi permintaan mereka jika meminta SPJ atau RAB baik tahun agaran sekarang atau anggaran tahun sebelumnya.
2. Tidak menanggapi jika diminta wawancara, hindari tetap menghargai selayaknya.
3. Sampaikan pada ketua jika terjadi atau ada tekanan dari para oknum.
Mari kita kuatkan barisan agar Kades tidak diijak dan menjadi sapi perahan. Jika ada diantara kita yang memang menyalah gunakan dan benar ada temuan segera menyelesaikan atau koordinasi dengan dinas terkait.
Demikian himbauan ini kami sampaikan, semoga kita selalu dlm lindungan Allah SWT… Aminn.
Wassalamu’alaikum
Ketua Paguyuban
H. Achmad Tasdik, SH.
Sekretaris
Asef
Kepada Mitrapol.com, Agung Pimpred SANRA TV mengatakan himbauan tersebut sudah sangat mengiris hati dan menimbulkan kegaduhan, bahkan memfitnah tugas wartawan khususnya wartawan SANRA TV dan LSM GNPK RI.
“Atas edaran tersebut, kami sangat kecewa, kami merasa difitnah dan kami sudah melaporkan hal ini ke Polres Brebes,” ungkap Agung. Rabu, (22/1/25).
Apa dasar Ketua Paguyuban Kades se-Kabupaten Brebes ini memberikan himbauan tersebut. Apa dia merasa gerah atau takut ketahuan atas penggunaan anggaran di desa dirinya sendiri?, tanya Agung.
Berani memberikan himbauan tanpa bukti yang jelas, tanggung resikonya, ucapan dijaga, pepatah bilang “mulutmu adalah harimaumu”, seharusnya sebagai Ketua Paguyuban bisa mengarahkan yang baik, bukan mengajak melawan wartawan dan LSM, lanjutnya.
Kami sudah melakukan langkah hukum, negara kita negara hukum, dan kami yakin pihak APH akan bekerja secara professional, tegas Agung.
Sementara itu, Kades Padakaton sekaligus Ketua paguyuban se-Kabupaten Brebes, saat dikonfirmasi terkait himbauan yang dikeluarkannya, sampai pemberitaan ini dipublikasi, masih belum ada jawaban atau membungkam.
Pewarta : Royen Siregar