MITRAPOL.com, Kabupaten Tegal – Setelah Viral dalam pemberitaan media Cetak & Online yang berjudul “Tidak terpasang PIP, Proyek siluman di Kabupaten Tegal diduga jadi ajang korupsi” menjadi sorotan publik dan PIP nya langsung dipasang.
PIP seharusnya sudah dipasang semenjak awal pekerjaan dimulai untuk keterbukaan kepada publik terkait penggunaan negara yang lebih transparan.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tegal melalui whatsapnya membenarkan dengan kegiatan pembangunan jembatan Tembongwah dan anggaran dari BTT dengan jumlah pagu anggaran maksimal 800 juta.
“Nggih. Untuk rincinya perlu saya tanyakan dulu ke Kabid. Itu bersumber dari Belanja Tak Terduga , penanganan bencana longsor jalan di desa Tembongwah paska hujan lebat bulan januari 2025 kemarin. Kegiatan diserahkan dikelola DPUPR.” Papar sang Kadis, rabu, 12/2/25
Dilanjutkan Kadis, “Saya kembali ingatkan PPKom untuk memperingatkan rekanan memasang papan informasi pekerjaan. Pekerjaan dikelola DPUPR Kab. Tegal, Mas.”
“Maksimal 800jt mas. Sudah ada di PIP. ” Terang kadis dengan mengirimkan Foto PIP yang sudah terpasang.
Sementara itu, ketua umum LSM SANRA ( Saya Amanah Nusantara ) Deasi Endang Sunengsih menyoroti dan menyesalnkan akan kinerja para kontraktor yang harus diingatkan untuk pemasangan PIP dalam suatu pekerjaan proyek negara.
“Sudah dipasang PIPnya, memang itu harus terpasang semenjak awal pertama dilakukan pekerjaan, ” Tegas Deasi.
Kaya anak TK aja yang make kaos kaki harus diingatin atau dipasangin. Inikan proyek negara, dan sangat jelas peraturan pemerintah, ada apa ketika sudah viral baru dipasang, berarti jika tidak diviralkan tidak dipasang dong PIPnya. Ucapnya serasa kebingungan.
Jika suatu proyek tidak memasang papan informasi proyek, maka dapat dikategorikan sebagai “proyek siluman” atau “proyek gelap”.
Saya perhatikan kontraktornya untuk pekerjaan Tembongwah ini dari CV. Arya Abadi yang sebelumnya jadi sorotan juga atas hasil kinerja atas pekerjaan ruas jalan Bojong – Sokasasri dan viral dalam pemberitaan yang berjudul ” PUPR Kabupaten Tegal diduga ada udang dibalik batu dengan CV Arya Abadi”, seharusnya pertimbangan besar dari PUPR kabupaten Tegal untuk mengajak kerjasama dengan CV Arya Abadi tersebut. Tegasnya.
Kita akan berkirim surat kepada kontraktor dan dinas PUPR kabupaten Tegal, kita wajib mengawasi proyek negara, karena itu adalah uang rakyat. Kita lihat kedepannya apakah pekerjaannya akan sesuai dengan spek pekerjaan? Apakah sesuai dengan RAB nya? untuk hal kecil saja sudah sempat tidak dilakukan yaitu pemasangan PIP setelah ditegur baru dipasang , menjadi kuat dugaan bahwa pekerjaannya jadi ajang korupsi.
Pewarta : RS