Nusantara

Tahun Politik Nampak depan Mata, Tebaran Baliho dari berbagai Parpol Mulai Menghiasi Jalan di Kab Lebak, Kata Aktivis

Admin
×

Tahun Politik Nampak depan Mata, Tebaran Baliho dari berbagai Parpol Mulai Menghiasi Jalan di Kab Lebak, Kata Aktivis

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Lebak Banten – Konstelasi Demokrasi menjelang Pemilu Tahun 2024 mendatang nampak sudah mulai ramai diperbincangkan. Riak gerakan sosialisasi gigur bakal Calon Legislatif (Bacaleg) kini di berbagai sudut kota sampai dengan penjuru daerah sudah bermunculan sporadis, tak terkecuali di Banten Selatan pun mulai marak, ini sangat menarik untuk diperhatikan.

Baliho-baliho sebagian bakal calon sudah banyak tersebar di pinggir jalan baik di Kabupaten Lebak maupun di kabupaten Pandeglang.

Hal demikian tentu bertujuan agar masyarakat dapat segera mengetahui para kandidat yang akan berkontestasi di tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

Dari bakal calon DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi hingga DPR Pusat sudah marak bersebaran dibeberapa titik, tepat di pinggir jalan dan simpang jalan. Ada yang masih baru-baru dipasang ada juga yang sudah terlihat miring bahkan ada yang warnanya sudah pudar karena sudah lama dipasang. Inilah potret baliho Bacaleg menjelang 1 tahun pemilu serentak Tahun 2024 nanti.

Memang satu tahun dari sekarang adalah waktu yang dianggap ideal untuk mengenalkan kandidat bakal calon dihadapan rakyat konstituen, ya meskipun kita tidak bisa memastikan ending bila yang terpilih dan dilantik nanti selama lima tahun ke depan akan mengurusi dan memperjuangkan hak rakyatnya atau tidak. Karena bila berbicara janji, siapapun bisa berjanji namun yang namanya politik tentu tidak semua janji dapat ditepati.

Pada kesempata ini, penulis mencoba untuk flashback (memandang ke belakang). Berdasarkan data yang dihimpun pada pemilu tahun 2019. Yang terpilih dan menjabat saat ini di Dapil Banten I (Pandeglang-Lebak) adalah :
1. Adde Rosi Khoerunnisa (Golkar) 72.461 suara
2. Dimyati Natakusumah (PKS) 67.150 suara
3. Ali Zamroni (Gerindra) 56.792 suara
4. Rizki Aulia Rahman Natakusumah (Demokrat) 56.123 suara
5. Iip Miftahul Khoiri (PPP) 49.993 suara
6. Hasbi Asyidki Jayabaya (PDIP) 40.181 suara

Dari rangkaian enam jumlah wakil rakyat di atas, kita melihat di zona ini ada dua dinasti yang sedang menggenggam konstituen Lebak-Pandeglang ditambah satu dinasti dari luar Lebak-Pandeglang namun mampu menguasai suara terbanyak, yakni istri dari Mantan Wakil Gubernur Provinsi Banten (Andika Hazumy-red). Namun bila melihat suara yang paling sedikit, Pemilu 2019 kemarin, dukungan untuk dinasti dari Lebak, Hasbi Asyidki Jayabaya nyaris keteteran.

Inilah politik, segala kemungkinan bisa terjadi. Seperti yang dikatakan Louis Latzarus, “Dalam demokrasi, politik adalah seni membuat orang percaya bahwa ia memerintah.”Inilah Lebak Pandeglang, selain dikuasai oleh Dinasti pribumi, daerah ini pun sedang dalam genggaman dan incaran orang lain, yang tentunya bukan asli pribumi (Lebak-Pandeglang)

Karenanya, penulis selaku rakyat Lebak mencoba untuk melakukan diskusi dengan masyarakat. Masih banyak diantaranya yang tidak mengenal wakil rakyatnya sendiri. “Jangankan untuk bisa bertemu di rumahnya. “Datang ke daerah pemilihanpun, ya kesini hanya pas ingin dipilih saja, dan itu pun datang pada saat kampanye saja,” ujar seorang teman saya di Pandeglang.

Masih banyak obrolan obrolan yang tidak perlu saya tulis, yang jelas ini adalah fakta, ternyata masih banyak masyarakat yang tidak tahu wakil rakyatnya sendiri. Rakyat konstituen hanya tahu gambar di baliho saja.

“Bagaimana kita bisa mengenal datang pas hanya kampanye setelah itu ia menghilang,” kata teman saya di Malingping, Lebak.

Dari uraian di atas, hal ini menjadi pelajaran penting bagi kita sebagai masyarakat Banten I agar melek politik. Memang sangat kemungkinan kecil bagi kita semua bisa mengenal wakil rakyatnya sendiri, Hanya saja jangan sampai menjadi masyarakat yang “Diam saja dan dibodohi atau malah menjadi masyarakat yang pragmatis”

Ingat, kita menyadari bahwa politik itu tetap kepentingan. Kita juga yakin, politik juga bisa membangkitkan kecerdasan bagi konstituen, manakala rasa kecewa terhadap figur pilihan mulai terasa.

Sikap Pragmatisme adalah pilihan politik buruk dari yang terburuk, karena kondisi ini banyak melahirkan kaum broker yang cuma mencari manfaat dari penomena politik yang ada. Namun sebagai manusia normal, kita pun tidak mau terhempas pada jurang yang sama, sebagai masyarakat kita perlu memiliki prinsip.

Untuk di Banten Selatan, khususnya untuk Zona Pemilihan DPR RI Lebak-Pandeglang, ingat, sekali mencoblos, maka itu akan menentukan nasib Rakyat di kawasan itu selama lima tahun ke depan. Jadi intinya, Berkembang dan Maju atau Mundur lagi ke dalam lubang kesalahan. Karena nasib rakyat Lebak-Pandeglang ke depan hanya dapat ditentukan di satu hari pencoblosan Pemilu nanti. Wallahu’alam. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *