MITRAPOL.com, Makassar Sulsel – Komisi D DPRD Sulsel menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak Angkasa Pura selaku pihak pengelola pembangunan Bandara Internasional Hasanuddin Makasssar Sulsel, yang saat ini diketahui belum selesai pembangunannya.
Komisi D menilai pembangunan Bandara Hasanuddin lambat mengakibatkan kepadatan penumpang datang/pergi dan kondisi dibandara lainnya seperti keadaan jalan, Taksi Bandara dan toilet, dikeluhkan oleh penumpang khususnya masyarakat Sulsel.
Wakil Ketua Komisi D didampingi ibu Ketua Komisi juga beserta para anggota Komisi yang turut hadir meminta penjelasan langsung dari General Manager(GM) Angkasa Pura yang hadir langsung dalam rapat ini untuk memberikan penjelasan terkait kondisi dan target pembangunan Bandara Hasanuddin.
Dalam penjelasan, General Manager(GM) Angkasa Pura menyampaikan, proyek pengembangan Bandara Udara Hasanuddin pekerjaannya sempat tertunda karena Covid-19, di Tahun 2018 jumlah penumpang Bandara kita kapasitasnya hanya untuk 6 juta penumpang pertahun, artinya sudah terjadi layout capacity atau tidak kemampuan bandara untuk menerima jumlah passenger yang totalnya setiap tahun atau tahun 2018 itu 13.500.000, oleh karena itu di akhir 2019 kita memutuskan untuk mengembangkan mengembangkan Bandara yang tadinya kapasitas 6 juta sampai dengan 7 juta kita buat menjadi 15 juta.
Dalam perjalanannya di awal Tahun 2020 terjadi pada mikprofit yang mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah penumpang signifikan sehingga mengalami kerugian 3 tahun berturut-turut sampai Tahun 2022, di tahun 2020 kita kehilangan atau mengalami kerugian sekitar 3,3 triliun sedangkan 2021 kita mengalami kerugian sekitar 2,6 kita mengalami kerugian 1,3 ada penurunan kerugian mulai dari tahun 2020 sampai dengan 2021 dan 2022 namun Insyaallah di tahun 2023 kami akan mulai membaik dan pulih, beber GM PT. Angkasapura.
Lanjutnya, Pengoperasian di Bandara Sultan Hasanuddin ada 36 rute domestik, sedangkan untuk internasionalnya kita ada 4 rute internasional yang didominasi oleh penerbangan umroh yaitu tujuan Madinah dan jeda Sedangkan untuk yang regulernya lebih dimodfikasi untuk tujuan Malaysia dan Singapura
Setelah jadi bandara ini selesai, menjadi 166.000 M2 artinya menjadi 3 kali lipat daripada eksisting untuk jumlah penumpang juga seperti itu 6 juta sampai dengan 7 juta nantinya akan bisa menampung Terminal ini 15,9 juta untuk parkir pesawat juga Bu dari 48 pakai pesawat nantinya bisa menjadi 53, paparnya, ia menambahkan akan ada peresmian sebagian bandara pada bulan agustus 2023 dan akan rampung semua pada oktober 2024, bebernya.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Asisten 1 Pemprov sebagai yang mewakili Gubernur Sulsel dan Dishub Sulsel serta para anggota Komisi.
Pewarta : Ali