Mitrapol.Com, Palopo Sulsel – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, melakukan kunjungan ke Kabupaten Luwu untuk koordinasi terkait penanganan bencana longsor yang terjadi di Bastem. Ia juga membesuk korban yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Medika Kota Palopo, Kamis, 29 Februari 2024.
Di rumah sakit ini, Pj Gubernur Bahtiar menyerahkan santunan sebesar Rp.5 juta kepada korban yang dirawat. Sedangkan santun kematian sebesar Rp15 juta diberikan kepada ahli waris korban meninggal dunia, di Mako Brimob Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu.
Korban yang sedang dirawat merasa terharu dengan kedatangan Pj Gubernur Sulsel yang didampingi Pj Bupati Luwu dan Pj Wali Kota Palopo.
“Saya habis operasi, ada patah bahu (tulang belikat). Terima kasih atas kedatangan Bapak Gubernur, ini menjadikan kami semangat,” kata Ririn, yang bekerja di Puskesmas Bassesang Tempe Utara.
Adapun korban selamat lainnya, Nirwana, saat kejadian akan pergi bertugas ke Puskesmas. “Saat kejadian mau pergi bertugas, Alhamdulillah kondisi sekarang sudah agak baikan,” ucapnya.
Sementara, Selvina kerabat dari korban meninggal dunia Emilia, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan.
Diketahui, Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Rabu, 28 Februari 2024, pukul 16.58 WITA, jumlah korban meninggal dunia sebanyak lima orang. Masing-masing Emelia (30), Miskawati (21), Mariana (57), Wanto (18), Ratang (50). Sedangkan korban luka yang dirawat di rumah sakit sebanyak 8 orang. Korban selamat 11 orang. Serta 14 kendaraan roda dua telah dievakuasi.
“Masyarakat Sulawesi Selatan dan Pemerintah Provinsi tentu menyampaikan duka cita,” kata Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja dalam melakukan penanganan bencana baik dari pemerintahan di Kabupaten Luwu dan Kota Palopo. Demikian juga dengan Basarnas. Termasuk dari pihak swasta dan masyarakat.
“Saya lagi sekali lagi terima kasih kepada masyarakat dan tim yang sangat cepat dan sigap, semua terkonsolidasi. Saya kira ini menjadi contoh juga, kita tidak berdoa ada kejadian. Tetapi cara penanganan longsor di Bastem ini menjadi contoh yang baik,” ujarnya.
Demikian juga dengan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak. “Juga sudah ada dari kabupaten dan kota serta juga Bank Sulselbar, mungkin juga ada swadaya dari masyarakat yang belum disampaikan kepada kita,” tuturnya.
Secara khusus, Bahtiar mengapresiasi manajemen dan direksi Rumah Sakit At-Medika Palopo yang membebaskan biaya penanganan ataupun perawatan kepada korban.
“Seluruh pasien yang ada di sini, korban longsor itu tidak dikenakan biaya satu sen pun. Jadi santunan dari pemerintah provinsi bukan digunakan untuk biaya rumah sakit. Pak Dirut langsung mengatakan, semua yang dirawat di rumah sakit ini dibebaskan gratis jadi tidak ada biaya satu sen pun dikenakan,” bebernya.
Bahtiar juga menyampaikan akses jalan di lokasi longsor sudah bisa dilalui.
Ali Ghugunk