Jakarta

Bulan Ramadhan di Tahun 2024 terasa ada yang berbeda dengan Tahun lalu

Admin
×

Bulan Ramadhan di Tahun 2024 terasa ada yang berbeda dengan Tahun lalu

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Jakarta – Bulan ramadhan yang biasa disebut bulan puasa bulan yang penuh ampunan untuk umat Islam bertobat, bukan hanya sekedar puasa menahan lapar dan haus namun bulan tersebut diturunkannya kitab suci Al-Qur’an yang disebut malam Lailatul Qadar.

Menurut keterangan salasatu alumni pondok pesantren wasilatul hidayah yang enggan disebutkan namanya, dirinya menjelaskan,” Adanya lebaran yang dinanti-natikan umat Islam di seluruh dunia karena adanya bulan Ramadhan, sehingga patut kita syukuri datangnya bulan tersebut yang mewajibkan umat Islam berpuasa, yang sudah jelas tercantum berada di urutan ke 4 di rukun Islam, Rabu (20/3/2024).

Lanjut ia, maka bagi umat Islam diwajibkan untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan, karena Allah memberikan tempat bertobat bagi umat muslim, sebab dibulan puasalah pintu sorga dibuka pintu neraka ditutup, maka kita selagi diberikan kesehatan panjang umur jangan disia-siakan datangnya bulan Ramadhan ini, mari kita bertobat memohon kepada Allah SWT sang pencipta bumi dan langit beserta isinya,” paparnya.

Saya melihat dengan mata sendiri masih banyak orang muslim dibulan Ramadhan ini membuka warung makanannya, terutama warteg, itu mereka buka bebas seakan tanpa ada benan seakan bukan bulan Ramadhan, yang maknyapun mereka seakan tidak menghargai orang yang lagi berpuasa apakah mereka itu mengacu kepada yang namanya toleran, menurut saya ini bukan toleran namun konyol, sehiga banyak sekali orang meroko dan menenteng air minum sambil jalan, ini sungguh mengejutkan karena orang tersebut seakan dirinya tidak mengenal bulan Ramadhan dan tidak menghargai orang sedang berpuasa.

Masih hal yang sama,” Apakah ini namanya toleran seperti ini,” Malah orang yang berpuasa seakan harus toleran kepada orang yang tidak berpuasa, juga apakah karena ini tidak ada himbauan dan sangsi dari pemerintah baik pusat maupun setempat, seharusnya ada himbauan apabila ada orang yang jual makanan dan minuman di siang hari dibuka bebas akan dikenakan sangsi atau teguran.

Harapan saya semoga pemerintah terutama menteri agama bisa memberikan himbauan kebawah, apabila datang bulan ramadhan warung-warung makan terutama warteg dan Padang juga yang lainya diberikan surat himbauan mulai dari waktu imsak samap jam 16.00 WIB warung makanan jangan buka, apabila memaksakan diri buka maka harus dikenai sangsi atau teguran, sehingga orang yang berpuasa merasa aman, dan bagi yang tidak berpuasa ketika maknyapun menutup diri di tempat, tidak ditempat umum, menurut saya kalau itu dilaksanakan Insa Allah bulan Ramadhan ini terasa indah benar-benar sesuai dengan namanya bulan suci Ramadhan yang penuh ampunan untuk bertaubat,” pungkasnya.

 

Pewarta : Muklis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *