MITRAPOL.com, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menerima Audensi pengurus Vihara Cetiya Permata Dihati dan Perwakilan Forum warga RW 12 Cengkareng Jakarta Barat di Ruang Rapat Serbaguna DPRD Provinsi DKI Jakarta, Selasa [10/9/24]
Audensi warga yang difasilitasi anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI sehubungan dengan aduan dari pengurus Cetiya Permata Dihati RT 006/RWO12 perihal dugaan penodaan agama oleh oknum pengurus RW pada saat pelaksanaan peribadatan di Cetiya Permata Dihati Jakarta Barat.
Anggota DPRD DKI Jakarta Kevin Wu dari Partai PSI menyampaikan bahwa dirinya telah mendengarkan kedua belah pihak dalam untuk permasalahan ini. Ada dua sudut pandang dalam sisi warga dan sudut pandang pengurus Cetiya dalam mereka melaksanakan ketetraman, kenyamanan dalam melakukan peribadatan selama ini.
Dari beberapa fakta ada akumulasi yang selama ini tertimbun dari alasan warga selama ini dari pihak Vihara Cetiya juga punya rasa tekanan selama ini, inilah forum yang kita diskusikan untuk keberatannya. Ungkap Kevin Wu seusai pertemuan.
Lanjut Kevin, dari pertemuan ini masing-masing pihak kita juga melibatkan RW, Lurah, Camat, Walikota kementerian agama. Dan oleh karena itu kita syukuri ketika semua berbicara apa adanya jadi kita bisa menemukan titik temu, bahwa keberatan warga ini bisa di pahami oleh pihak Vihara yang menjalankan ibadah dengan baik juga perwakilan forum warga bisa memahami sudut pandang yang menjalankan ibadahnya. Dan yang akhirnya Kesepakatan terakomodir dari masing-masing kedua belah pihak.
Kami dari pihak Dewan DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI mengapresiasi pertemuan ini. Tadi juga hadir ketua William Aditya Sarana, S.H. pimpinan Fraksi PSI, ada Bun Joi Phiau anggota DPRD DKI Jakarta partai PSI juga Josephine Simanjuntak Anggota DPRD DKI Jakarta dari PSI sehingga bisa mempertemukan keduanya pada hari ini.
Masih Kevin Dari 4 DPRD dari PSI ini duduk bareng secara bersama untuk menengahi permasalahan ini, karna PSI punya konsen bagaimana menjaga Toleransi beragama, menjaga kebersamaan. Hingga hasilnya hari ini kita mengakhiri rapat ini dengan baik dan nanti kita tinggal follow up, serahkan kepihak kelurahan untuk implementasi, teknik, untuk pelaksanaannya.
Setelah ini kami dari tim DPRD akan berkunjung ke lokasi RW 12 atau Vihara Cetiya di jakarta Barat untuk mengetahui situasi secara langsung.
PSI sejak awal memiliki komitmen anti Intoleransi juga antikorupsi, isu-isu mengenai toleransi pasti kita kedepankan dan berharap ini merupakan satu cerminan masyarakat Indonesia yang kokoh untuk bermasyarakat dengan tenggang rasa maka indonesia semakin kuat. Apapun isu bangsa kita, kalo kita bersatu banyak masalah hambatan bisa kita atasi. Tutup Kevin Wu.
Di tempat yang sama Jhonny Liem mewakili Forum warga sekaligus ketua RW 12 menyampaikan bahwa pertemuan ini mudah-mudahan tahapan untuk menuju sebuah kesepakatan.
Adapun beberapa kesepakatan yang akan di laksanakan yaitu pihak Vihara Cetiya akan membuat peredam suara didalam ruangan tempat beribadah, tidak melakukan ritual di luar juga melakukan koordinasi kepada pihak pengurus RW ketika melakukan kegiatan. Ucap Jhonny Liem
Ia berharap permasalahan ini segera terselesaikan supaya rutinitas warga bisa berjalan dengan baik dan dirinya juga tidak terganggu dengan laporan dari warga.
Salah satu pengurus Vihara Cetiya bernama Ahim menyampaikan apresiasi kepada DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI yang telah mengundang semua pihak dalam mencarikan solusi permasalahan mereka.
Ia menyampaikan bahwa semua warga memiliki hak yang sama dalam menjalankan ibadahnya semua harus bertoleransi karna ini mencakup agama dan telah di atur UUD 1945 dan di akui negara bahwa setiap insan berhak memegang agama masing-masing.
Memang beberapa Minggu terakhir beredar isu tentang Pemberitaan tentang Vihara kami yang mengatakan bahwa tidak memiliki legalitas sementara dari kementerian agama telah mengakui keberadaan kami, dari pertemuan ini dari prw akan membuat komitmen secara tertulis gambaran yang jelas, hari ini hanya untuk menampung aja selanjutnya nanti akan ketemu di Kelurahan untuk melakukan mediasi.
Adapun isu yang beredar di luar itu adalah tidak benar bisa kami buktikan dengan kejadiannya, videonya, jadi sesuai fakta. Semoga masalah bisa selesai dengan baik karna tidak ada masalah yang tidak bisa selesai. Kami ingin beribadah dengan damai, aman, sejahtera karna semua agama itu ada aturan dan prosesnya tidak bisa di samakan dengan agama lain.
Pewarta: Yape Gulo