MITRAPOL.com, Jakarta – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani memimpin pelepasan Pekerja Migran Indonesia (PMI), sebanyak 196 PMI di berangkat ke Korea Selatan skema penempatan Government TO Government (G TO G).
Benny Rhamdani dalam kesempatan itu menyampaikan selama kepemimpinannya Pemerintah telah menyetujui 11 negara penempatan untuk pemberangkatan skema G TO G yang Sebelumnya, BP2MI telah mengajukan 19 negara yang menjadi sasaran BP2MI.
“Kami sudah usulkan 19 negara, Presiden sudah setuju, dan terakhir hasil pembicaraan kementerian dan lembaga, 11 negara. Jadi kita akan running,” kata Benny dalam seremonial pelepasan 196 PMI skema G to G Korea Selatan di Hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (14/10/2024).
Benny berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dapat memaksimalkan peluang kerja di 11 negara tersebut. “Mereka harus dibebaskan biaya penempatan, kemudian membuka negara-negara penempatan dengan skema yang melibatkan negara, yaitu G to G,” tambah Benny.
Hal ini, tambah Benny, bertujuan agar adanya persaingan yang sehat antara pihak swasta dan Pemerintah. “Masa kita kalah dengan swasta. Swasta katakan dapat 78 negara penempatan, negara juga harus memberikan kepada penyelenggara penempatan dengan angka yang sama, maka di sini akan terjadi kompetisi yang sehat,” ucap Sekjen Partai Hanura itu.
Sehingga, CPMI memiliki pilihan apakah akan berangkat dengan swasta atau skema G to G yang ditawarkan Pemerintah. “Jadi akan ada persaingan yang sehat untuk berlomba-lomba dalam hal persiapan PMI, dan proses penempatan mana yang dinilai lebih baik,” tutur Benny.
Sekadar informasi, BP2MI telah menjalankan skema penempatan Government to Government ke 3 negara, yakni Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.
Yape Gulo