MITRAPOL.com, Lampung Tengah — Gabungan jurnalis yang tergabung dalam forum lintas media massa Kabupaten Lampung Tengah menyatakan kekecewaan mendalam terhadap DPRD Lampung Tengah. Pasalnya, tidak satu pun dari 50 anggota DPRD yang hadir untuk menemui serta menerima aspirasi para jurnalis dalam aksi damai yang digelar, baru-baru ini.
Kekecewaan tersebut dinilai wajar, mengingat DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat seharusnya menjadi ruang utama bagi masyarakat, termasuk insan pers, untuk menyampaikan aspirasi secara terbuka dan konstitusional. Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.
“Kami datang dengan itikad baik, menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai. Namun tidak ada satu pun wakil rakyat yang mau menemui kami. Padahal mereka dipilih oleh rakyat dan digaji dari uang rakyat,” ujar salah seorang jurnalis peserta aksi.
Para jurnalis menilai sikap tersebut sebagai bentuk pengabaian terhadap aspirasi publik serta mencederai semangat demokrasi. Mereka menegaskan bahwa aksi yang dilakukan bukan untuk mencari sensasi atau menciptakan kegaduhan, melainkan murni untuk memperjuangkan hak dan menyuarakan persoalan yang selama ini dirasakan insan pers di Lampung Tengah.
“Kami hanya ingin didengar. Jika pintu DPRD tertutup bagi kami, lalu ke mana lagi kami harus menyampaikan aspirasi?” tambah jurnalis lainnya.
Forum Jurnalis Lampung Tengah menilai ketidakhadiran para wakil rakyat ini sebagai preseden buruk bagi hubungan antara lembaga legislatif dan masyarakat, khususnya insan pers yang selama ini berperan sebagai pilar keempat demokrasi.
Meski diliputi kekecewaan, para jurnalis menegaskan akan tetap menjaga marwah profesi serta berkomitmen memperjuangkan aspirasi secara bermartabat, damai, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.












