Jakarta

Tanggapi Isu politik yang semakin Rame, ini tanggapan Ketua GAMKI Jakarta Rapen Sinaga

Admin
×

Tanggapi Isu politik yang semakin Rame, ini tanggapan Ketua GAMKI Jakarta Rapen Sinaga

Sebarkan artikel ini
https://mitrapol.com

MITRAPOL.com, Jakarta – Panasnya suasana politik memasuki 2024 ketua Gerakan Muda Angkatan Kristen Indonesia (GAMKI) DKI Jakarta Rapen Sinaga angkat bicara. Inilah yang disampaikan ketua GAMKI ketika awak media melakukan wawancara khusus di Jakarta, Senin (20/11/23).

Awak media menanyakan tentang beredarnya isu-isu ketidak netralan kepolisian disebagian kalangan, jawab Rapen, memangnya Ada Konflik ya, Sehingga POLRI Harus Netral ? Nanya balik kepada media?.

Kalaupun memang ada yang mempertanyakan ketidak netralan kepolisian Jelang pemilu 2024, harusnya bisa dilaporkan pelanggarannya apa, jangan termakan isu-isu yang membuat gaduh. Polisi lagi melakukan tugasnya terus dikait-kaitkan dengan politik, seolah mendukung salah satu Capres-cawapres, itu menyesatkan namanya. Ungkap Rapen yang juga seorang Dosen serta juga berprofesi sebagai Pengacara.

Memangnya Ada Konflik, Sehingga POLRI Harus Netral ?, dikatannya lagi, jelas bahwa semua TNI-POLRI tidak boleh ikut berpolitik atau terlibat apalagi melakukan intervensi. Semua ada aturannya tertuang dalam undang-undang.

Lanjut Rapen, pertarungan Poltik ini kan sah-sah aja, dan intinya tidak ada konflik di dalamnya saya rasa tidak masalah, itu bagian dari Demokrasi.

Contoh baru-baru ini kejadian sempat heboh dimedia sosial kata Rapen, aksi pencabutan spanduk atau baliho yang sudah memiliki ijin, polri melakukan tugasnya tentunya mencari pelaku berarti gak ada yang salah. Tetapi kalau memang spanduk maupun baliho tidak kantongi ijin, ya ngapain juga polri campuri, ucap Rapen.

Contoh lain, tambah Rapen, misalnya masyarakat jadi berkelahi gara-gara perdebatan Paslon, kalau tidak dilerai atau ditindak, atau kalau berpihak ke salah satu orang yang berkelahi, itu baru namanya polri tidak netral.

“Jadi tudingan-tudingan polri tidak netral, ya nggak bener juga”, kata Rapen.

Netralitas itu timbul ketika terjadi konflik. Lalu kenapa kita yang heboh, toh tidak ada konflik kok. Konfliknya dimana ?, malah orang yang menuding polri tidak netral toh sedang diperiksa, tegas Rapen.

Rapen menegaskan, kalau tidak ada konflik, tidak ada yg perlu di-netral-kan. Jadi jangan masyarakat membuat kesimpulan sendiri dengan mengatakan polri tidak netral.

Termasuk kepada partai-partai politik yang ikut memperkeruh suasana ditengah masyarakat. Usut aja lah hal-hal yang sudah terungkap beberapa waktu lalu di daerah yang diduga kepala daerah diarahkan mendukung salah satu Paslon.

 

Pewarta: Yape

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *