Uncategorized

Tinjau Kebun Penelitian Fakultas Pertanian UNILA, Gubernur Arinal Panen Kedelai Varietas Dega 1 dan Grobogan

Admin
×

Tinjau Kebun Penelitian Fakultas Pertanian UNILA, Gubernur Arinal Panen Kedelai Varietas Dega 1 dan Grobogan

Sebarkan artikel ini
Tinjau Kebun Penelitian Fakultas Pertanian UNILA, Gubernur Arinal Panen Kedelai Varietas Dega 1 dan Grobogan
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Meninjau dan Memanen langsung Kedelai di  kebun percobaan penelitian yang dilakukan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (UNILA), di Desa Gading Rejo Utara, Kecamatan Gading Rejo, Rabu (20/12/2023).

MITRAPOL.com, Pringsewu – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi Meninjau dan Memanen langsung Kedelai di  kebun percobaan penelitian yang dilakukan Fakultas Pertanian Universitas Lampung (UNILA), di Desa Gading Rejo Utara, Kecamatan Gading Rejo, Rabu (20/12/2023).

Arinal menyampaikan apresiasinya kepada jajaran UNILA, khususnya Fakultas Pertanian yang telah melakukan penanaman ini. Penanaman ini juga merupakan wujud kerjasama antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan UNILA.

“Percobaan pananaman kedelai ini merupakan salah satu perwujudan kerjasama antara pemerintah provinsi dan Universitas Lampung yang mengarah pada kepentingan masyarakat,” ucapnya.

Dalam upaya mendukung pengembangan kedelai ini, Arinal menginkankan agar UNILA juga bekerjasama dengan BUMN, melalui program CSR dan Program Makmur.

“Saya ingin kerjasama dengan BUMN, dengan memanfaatkan program CSR, apalagi menteri BUMN sudah ada Program Makmur. Jadi kita harus lebih bangkit, mudah-mudahan akan didukung oleh BUMN,” imbuhnya.

Dalam pemanenan ini, Gubernur Arinal menekankan diperlukan pencatatan, yang kemudian didiskusikan sehingga dapat menemukan hasil yang terbaik dari pemanenan di kebun percobaan ini.

“Apa yang sudah tergambar saat ini, dicatat, lalu kita bahas, lalu kita lakukan perbaikan-perbaikannya. Sehingga menemukan produksi yang lebih meningkat  ketahanan produksi, baik itu vegetatif maupun generatifnya nanti dan juga menyesuaikan dengan aspek pasar,” kata dia.

“Saya ingin tahu, dari varietas apa yang sudah dilakukan pemanenan, varietas apa yang lebih baik, yang lebih tahan, yang lebih tinggi produksinya dan lebih pendek usianya,” tambahnya.

Dari hasil pemanenan ini, Arinal meminta agar hasil tersebut dibuat dalam bentuk laporan yang ilmiah untuk kemudian didiskusikan bersama UNILA dan PTPN. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat diteruskan dan dikembangkan lagi oleh bupati di kabupaten yang cocok dengan pengembangan kedelai ini.

Sementara itu, Rektor UNILA, Lusmeilia Afriani menyampaikan, percobaan penanaman kedelai ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Lampung terkait pencanangan gerakan tanam kedelai di Provinsi Lampung.

“Bapak gubernur meminta bahwa Provinsi Lampung menjadi lumbung kedelai dan pak gubernur pada saat itu juga meminta Universitas Lampung melalui dekan Fakultas Pertanian untuk memulai percobaan penanaman beberapa varietas-varietas unggulan kedelai,” ungkapnya.

Menyambut baik inisiatif gubernur untuk menjadikan Lampung menjadi Lumbung Tanaman Kedelai, Lusmeilia menyampaikan bahwa jajaran UNILA mulai dari dekan senior, dekan junior, para peneliti, dosen hingga mahasiswa melakukan apa yang dicanangkan oleh gubernur.

“Dan hasilnya bapak ibu, Alhamdulillah hari ini sudah berhasil. Sudah berhasil peneliti kita mengembangkan beberapa varietas dan sudah menghasilkan dan sudah panen,” tuturnya.

Dari hasil ini, Lusmeilia berharap hal ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk para petani di Provinsi Lampung.

“Mudah-mudahan hasil daripada pengembangan penelitian saat ini bisa dikembangkan untuk para petani yang ada di provinsi Lampung, yaitu untuk mengurangi impor dari pada kedelai. Dan kami yakin bahwa kedelai unggulan kita pasti hasilnya jauh lebih baik dibanding kan dengan kedelai kedelai lainnya,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa UNILA berminat untuk terus mengembangkan kedelai di Provinsi Lampung. Sehingga Provinsi Lampung dapat menjadi lumbung kedelai, sekaligus dapat mendukung penurunan impor kedelai.

“Dan juga apa yang sudah dicanangkan oleh Bapak Gubernur. Untuk itu kami sangat mendukung gerakan tanam kedelai yang dicanangkan oleh Bapak Gubernur,” tegasnya.

Kepala Pekon Gadingrejo Utara, Kirmanto, menyampaikan bahwa masyarakat di Pekon Gadingrejo Utara menyambut baik hal ini dan sangat tertarik dengan penanaman kedelai ini.

“Dengan adanya seperti ini warga pada minat, jadi disini kita pilih varietas yang paling bagus dan warga juga sudah siap. Untuk kedepannya nanti kita akan menanam kedelai di masa tanam, setelah selesai tanam gadu umpamanya padi-padi-kedelai. Mudah-mudahan untuk tahun depan masyarakat Gadingrejo Utara khususnya, menanamlah sekitar beberapa puluh hektar,” ucapnya.

Bilqis Nabila, salah satu mahasiswa Fakultas Pertanian UNILA yang ikut dalam penelitian ini menyampaikan bahwa salah satu varietas kedelai yang sudah dipanen ini sangat berpotensi untuk dijadikan olahan kedelai seperti tempe dan tahu.

“Dari penelitian saya dari uji sensori itu meliputi kayak rasa warna aroma terus penerimaan keseluruhan kalau tempe yang dari kedelai Grobogan ini sebenarnya enggak beda jauh dengan kedelai impor, bahkan kedelai Grobogan ini lebih disukai oleh para panelis yang udah uji sensori gitu. Jadi sejauh ini sih enggak berbeda jauh bahkan beberapa lebih unggul,” ungkapnya.

Melalui pengembangan kedelai lokal ini, Bilqis berharap kedelai lokal akan lebih dikonsumsi oleh masyarakat apalagi gizi kedelai Grobogan ini lebih tinggi proteinnya.

“Gizinya kedelai Grobogan ini lebih tinggi proteinnya gitu, jadi diharapkan udah enggak ada lagi tempe dengan kedelai impor,” tukasnya.

Adapun d idalam pemanenan ini, Gubernur Lampung memanen kedelai Varietas Dega 1 dan Grobokan dari delapan varietas, yaitu: Detap 1, Dena 1, Denasa 1, Deja 2, Devon 1, Dega 1, Demas 1, dan Grobokan, yang ditanam di Kebun Percobaan penelitian yang dilakukan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *