MITRAPOL.com, Pesawaran Lampung – Program jalan mulus dalam dua tahun yang dijanjikan oleh Pasangan Calon Kepala Daerah (Paslonkada) Kabupaten Pesawaran nomor urut 1 Ariesandi-Supriyanto dianggap tak masuk akal.
Calon Wakil Bupati Pesawaran nomor urut 2 Antonius Muhammad Ali dalam debat publik perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran tahun 2024 mempertanyakan strategi dalam mewujudkan program tak masuk akal tersebut.
Menurutnya, hampir dikatakan mustahil untuk merealisasikan program itu, jika dilihat dari kemampuan anggaran Pemerintah Kabupaten Pesawaran.
“Saya mengajak kita sebagai calon pemimpin harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat, jangan memberikan janji manis, diluar dari akal sehat kita,” kata Anton, Selasa 29 Oktober 2024.
Menurutnya, ruas jalan yang menjadi kewenangan Kabupaten Pesawaran, terbagi menjadi 483 ruas jalan dan terbagi dalam 11 Kecamatan, yang total keseluruhannya ini berjumlah kurang lebih 1.053 Kilometer, yang berstatus jalan mantap sepanjang 637 Kilometer atau 60 persen lebih, masih ada 40 persen yang belum berstatus jalan mantab atau sekitar 416 Kilometer.
“Untuk bangun jalan hotmik satu Kilometer butuh dana sekitar Rp3 milyar, untuk jalan rigid satu Kilometer kurang lebih butuh dana Rp9 milyar, kalau ada 416 kilometer yang perlu dibangun berarti kita membutuhkan kurang lebih anggaran sebesar Rp1,5 triliun, sedangkan APBD kita kurang lebih sebesar Rp1,3 Triliun itupun ada dana DAK, DAU dan transfer dari pusat, yang itu sudah ada peruntukannya tidak bisa serta-merta mau bangun ini, bangun itu, ini sudah ada peruntukannya, jadi ini program yang tidak masuk akal menurut saya,” jelasnya.
Sementara itu, Paslonkada nomor urut 1 Aries Sandi Dharma Putra menyampaikan akan berkoordinasi dengan stake holder terkait untuk merealisasikan programnya tersebut.
“Bila kami diberikan amanah, kami akan berkoordinasi dengan Gubernur Lampung, kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PU, untuk mencari dan membawa data jalan rusak sehingga, mencarikan dana supaya dalam dua tahun jalan-jalan mulus,” kata dia.
Pewarta : Deni Wijaya