MITRAPOL.com, Lebak Banten — Heboh beredar surat undangan kegiatan sosialisasi dengan nomor surat 21.02/PEN/CGTEK/XI/2024 untuk para Kepala Desa se-Kabupaten Lebak. Surat tersebut berasal dari PT. Cikal Gemilang Teknologi yang beralamat di Bogor Jawa Barat.
Salah satu point dalam surat tersebut tertuang bahwa Kades, Sekdes dan Linmas membayar masing-masing Rp 2,5 juta. Dalam surat itu juga dinyatakan Pemdes di Kabupaten Lebak diwajibkan mengikutkan tiga perwakilannya. Mereka adalah Kades, Sekdes dan Linmas tadi.
Selain itu, PT. CGT meminta setiap peserta kegiatan yang bertajuk “Sosialisasi Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa” itu menstranfer pembayarannya ke rekening BJB No 0146793241100 a/n Dwiant Ramady Priantono. Kegiatan itu akan dilaksanakan di Hotel New Ayunda Puncak Bogor, 12-13 Desember 2024.
Kegiatan tersebut rupanya telah direncanakan. Bahkan Pemerintah Desa (Pemdes) mewajibkan menganggarkan untuk kegiatan tersebut yang jumlahnya mencapai hampir Rp 10 juta tiap desa. Sehingga bila dikalikan 340 jumlah desa di Kabupaten Lebak makanya nilainya cukup besar.
Saat dikonfirmasi tim media mitrapol, salah seorang Kades di Lebak membenarkan kegiatan sosialisasi yang akan digelar di Puncak Bogor tersebut. Dirinya menyebutkan, anggaran kegiatan sebelumnya telah diinstruksikan melalui Perubahan APBDes. Namun demikian, dirinya sempat kaget karena instruksi itu datang langsung ke Kaur (Kepala Urusan) Keuangan tanpa melalui Kades
Jadi anggaran untuk pembayarannya itu (Kades, Sekdes, dan Linmas) dari kas desa. Instruksi langsung agar ke Kaur Keuangan menganggarkan kegiatan itu, dan itu dialokasikan lewat Perubahan APBDes, nominalnya kades 2,5 juta, sekdes 2,5 linmas 2,5, Kaur Keuangan 1,5, Kaur Pemerintahan 1,5 juta, tuturnya.
Namun demikian, dirinya mengaku tidak akan ikut pada kegiatan tersebut, walaupun ada konsekuensi yang harus diterima yaitu tetap membayar seusai anggaran yang telah ditetapkan Rp2,5 juta. “Saya sudah konfirmasi tidak ikut, walaupun tidak ikut tetap harus membayar karena itu kan udah dianggarkan. Jadi secara otomatis uang yang sudah ditransfer tidak bisa dikembalikan,” katanya.
Ia juga menyayangkan adanya kegiatan tersebut. Sebab acara dalam peningkatkan kasitas aparatur desa itu akan menuai polemik. Dari siapa inisiasi kegiatan itu, dirinya tidak mau panjang lebar namun dirinya memastikan tidak akan ikut. “Pas tahu desa harus menganggarkan untuk kegiatan itu saya sudah menilai ini akan menuai polemik, benar jadinya,” imbuhnya yang tidak tahu menahu inisiasi siapa dalam kegiatan tersebut.
Kades lainnya yang juga tidak mau disebutkan namanya mengaku kalau dirinya tidak sepakat dengan adanya kegiatan tersebut terlebih korelasi Kades, Sekdes dan Linmas tidak masuk akal. Namun demikian karena itu sudah instruksi mau tidak mau desa harus menganggarkan anggaran kegiatan itu. Ia pun membenarkan bahwa anggaran untuk pembayaran Kades, Sekdes dan Linmas itu telah dianggarkan melalui APBDes Perubahan.
“Yang pertama ini jelas pemborosan anggaran, kedua lokasinya kenapa harus di Puncak Bogor? Sementara di Lebak juga banyak tempat untuk dijadikan kegiatan itu, ketiga kondisi Lebak lagi diterpa bencana, lebih baik anggaran itu dijadikan biaya menanggulangi masyarakat terdampak. “Ikut enggak ikut uang kan udah ditransfer ke rekening yang tertera, anggaran itu sudah sesuai yang dialokasikan dari APBDes Perubahan untuk kegiatan tersebut,” timpalnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lebak, Oktavianto Arif saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya terkait kegiatan tersebut belum memberikan jawaban dari kegiatan tersebut. “Waalaikumsalam, nanti aku telpon yah,” singkatnya.
Wartawan juga belum mendapat klarifikasi dari PT. Cikal Gemilang Teknologi terkait hal ini.
Pewarta : Tim