Jakarta

Rully Nere, Sayangkan STY Bikin Kecewa PSSI dan Pecinta Timnas

Admin
×

Rully Nere, Sayangkan STY Bikin Kecewa PSSI dan Pecinta Timnas

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Jakarta – Mantan pemain nasional, Rully Nere menyayangkan ketidakmampuan pelatih Shin Tae-yong dalam memaksimalkan dukungan yang sudah diberikan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI sehingga Timnas harus kalah, 2-1 di laga krusial melawan Cina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung di Qingdao, Cina, Selasa (15/10).

“Sangat mengecewakan bagi pecinta Timnas dan PSSI. Di laga penting dan harus menang, STY malah mencoba komposisi yang baru. Padahal semuanya sudah dipenuhi oleh PSSI dan Erick Thohir. Mulai dari dua pemain terakhir yang direkrut, Mees dan Eliano, carter pesawat supaya cepat sampai di Cina agar punya waktu lebih untuk adaptasi, tapi STY malah coba-coba di partai yang harus meraih kemenangan,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (16/10).

Menurutnya, sejak Timnas melawan Australia dan juga Bahrain, seharusnya STY sudah punya gambaran komposisi utama starting elevennya timnas.

“Jika ada pergantian pemain, seperti cedera atau akumulasi kartu, maka hanya 1 atau 2 pemain saja yang diganti. Jangan sampai empat pemain. Jika begitu, artinya STY belum punya skema pemain-pemain utama dan strategi untuk menang. Padahal lawan Cina kesempatan besar untuk raih tiga poin,” lanjut eks skuad Timnas Merah Putih saat meraih medali emas cabang sepakbola di SEA Games 1987.

Lebih jauh, mantan pemain yang kini berusia 67 tahun itu meminta kepada STY untuk jangan pernah lagi kecewakan dan membuang kesempatan serta kemudahan yang sudah diberikan PSSI dalam membentuk Timnas yang seharusnya sudah sangat layak bertarung, bahkan meraih poin-poin penting saat melawan lima negara pesaing yang ada di Grup C.

“Semua hal non teknis dan teknis sudah diberikan pak Erick dan PSSI. Artinya, ini harus dipertanggungjawabkan STY secara profesional dengan punya starting eleven yang kuat, strategi jitu, dan game plan yang tepat. Saya lihat saat lawan Cina pergantian pemain yang kurang maksimal sangat terlambat pula. Mestinya, pemain-pemain yang punya skill untuk main berani dan cepat bisa lebih awal dimainkan,” pungkasnya.

JAKARTA.
Mantan pemain nasional, Rully Nere menyayangkan ketidakmampuan pelatih Shin Tae-yong dalam memaksimalkan dukungan yang sudah diberikan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI sehingga Timnas harus kalah, 2-1 di laga krusial melawan Cina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang berlangsung di Qingdao, Cina, Selasa (15/10).

“Sangat mengecewakan bagi pecinta Timnas dan PSSI. Di laga penting dan harus menang, STY malah mencoba komposisi yang baru. Padahal semuanya sudah dipenuhi oleh PSSI dan Erick Thohir. Mulai dari dua pemain terakhir yang direkrut, Mees dan Eliano, carter pesawat supaya cepat sampai di Cina agar punya waktu lebih untuk adaptasi, tapi STY malah coba-coba di partai yang harus meraih kemenangan,” ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (16/10).

Menurutnya, sejak Timnas melawan Australia dan juga Bahrain, seharusnya STY sudah punya gambaran komposisi utama starting elevennya timnas.

“Jika ada pergantian pemain, seperti cedera atau akumulasi kartu, maka hanya 1 atau 2 pemain saja yang diganti. Jangan sampai empat pemain. Jika begitu, artinya STY belum punya skema pemain-pemain utama dan strategi untuk menang. Padahal lawan Cina kesempatan besar untuk raih tiga poin,” lanjut eks skuad Timnas Merah Putih saat meraih medali emas cabang sepakbola di SEA Games 1987.

Lebih jauh, mantan pemain yang kini berusia 67 tahun itu meminta kepada STY untuk jangan pernah lagi kecewakan dan membuang kesempatan serta kemudahan yang sudah diberikan PSSI dalam membentuk Timnas yang seharusnya sudah sangat layak bertarung, bahkan meraih poin-poin penting saat melawan lima negara pesaing yang ada di Grup C.

“Semua hal non teknis dan teknis sudah diberikan pak Erick dan PSSI. Artinya, ini harus dipertanggungjawabkan STY secara profesional dengan punya starting eleven yang kuat, strategi jitu, dan game plan yang tepat. Saya lihat saat lawan Cina pergantian pemain yang kurang maksimal sangat terlambat pula. Mestinya, pemain-pemain yang punya skill untuk main berani dan cepat bisa lebih awal dimainkan,” pungkasnya.

Red/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *