Nusantara

Teuku Indra : Bekerja ala “Cowboy”, Penyidik Polres Sabang diduga lakukan pelecehan kepada keluarga saya!?

Admin
×

Teuku Indra : Bekerja ala “Cowboy”, Penyidik Polres Sabang diduga lakukan pelecehan kepada keluarga saya!?

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Banda Aceh – Kasus dugaan pemerasan dan pengacaman yang dituduhkan kepada Teuku Indra Yoesdiansyah, SKM.,S.H, terus bergulir, kali ini melalui rilisnya, Senin (15/1/24) kepada awak media Teuku Indra menyampaikan kekecewaannya atas apa yang telah dilakukan oleh oknum Tim Penyidik dari Polres Sabang yang menangani kasusnya.

Dalam rilisnya, ia mengatakan bahwa oknum penyidik Polres Sabang yang sedang menangani dua LP yang dituduhkan kepadanya diduga telah bertindak tidak profesional dengan melakukan cara ala “cowboy” dalam bertindak dan telah melampaui batasan wewenangnya selaku penyidik, tulisnya.

Teuku Indra menjelaskan, dia mendapat laporan kalau kantornya digerebek tanpa prosedur dan kedua orang karyawannya disuruh pulang kampung atau nanti akan dijadikan tersangka, ancam salah satu oknum penyidik berinisial Aipda AW, selain itu Wifi kantornya dimatikan serta kedua handphone karyawan saya sempat disita dan diperiksa oleh para penyidik.

Lanjut Teuku Indra, bahkan yang lebih parahnya lagi oknum penyidik sekitar jam 4 pagi menggedor kamar hotel anak perempuan dan ibu mertua saya, lalu mereka masuk ke kamar untuk melakukan pemeriksaan mencari saya, anak perempuan saya yang berusia 23 tahun saat itu sedang mengenakan baju tidur dan tidak memakai Jilbab atau Mukena, begitu juga kondisi pakaian ibu mertua saya, ini jelas pelecehan menurut saya, apalagi Provinsi Aceh menganut Syariat Islam, ungkapnya.

Apabila secara prosedur itu dibenarkan harus dilakukan penggeledahan, kan bisa terlebih dahulu meminta kepada anak perempuan dan ibu mertua saya berpakaian sopan secara Islami, baru masuk ditemani oleh orang hotel, lagi pula saya ini kan bukan DPO, jadi kenapa sampai harus diburu seperti itu, ada apa, ucapnya

Masih menurut Teuku Indra, apa segala sesuatu sekarang harus kita viralkan terlebih dahulu baru diatensi, saya berharap masih ada Polisi yang baik, yang punya hati nurani, yang tidak membela yang salah walau “satu baju”, ingatlah kalian Polisi disumpah untuk menjalankan amanah dengan baik, membela yang benar bukannya membela oknum, harapnya.

Masyarakat saat ini lagi menilai, ada apa dengan kedua LP saya di Polres Sabang dibiarkan berlarut larut tidak segera diambil alih oleh Polda Aceh, padahal sudah ada Rekomendasi dari Propam Mabes Polri guna menjaga netralitas hukum, kenapa terkesan ada yang takut jika kedua LP saya tersebut ditangani oleh Polda Aceh.

Apa takut terbongkar semua rekayasa dugaan pengancaman dan pemerasan yang dituduhkan ke saya ya, apalagi uang bantuan dari DY itu yang nikmati adalah Kasat Reskrim Polres Sabang, bahkan informasi awal kalau proyek pagar Polres Sabang dan proyek pembangunan kantor AIRUD Sabang memakai matrial ilegal itu kan dari Kasat Reskrim yang disampaikan ke saya.

Sudahlah, sebaiknya segera sajalah tarik kedua LP saya ini ke Polda Aceh daripada banyak hal lainnya yang akan memalukan Institusi Polri nanti akibat ulah oknum Polres Sabang, mari kita bersama menjaga nama baik Institusi Polri, semua yang sudah terbuka di media selama ini apa belum cukup memalukan…? Menurut Teuku Indra, semua sudah terbuka dengan jelas di media Pers, silahkan masyarakat mengambil kesimpulan akan hal ini, ucap Teuku Indra.

Tengku Indra berharap kepada Bapak Kapolda Aceh agar dapat mengambil sikap tegas sesuai aturan dengan mengacu kepada Program Polri PRESISI (PREdiktif responSIbilitas dan transparanSI berkeadilan), jangan sampai kasus “SAMBO” kedua terjadi di Polres Sabang, tutupnya.

Terkait pemberitaan ini, redaksi menunggu koreksi dan konfirmasi serta hak jawab dari instansi terkait.

 

DR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *