MITRAPOL.com, Jakarta – Tanggapi Video Viral yang tersebar di Media sosial mirip Benny Rhamdani kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dengan cepat menyampaikan Klarifikasi melalui Konferensi Pers (Konpers) yang berlangsung di Command Center kantor BP2MI Pusat Jakarta, Jumat (6/9/24).
Sebelumnya beredar video diduga Palsu menggunakan Deepfake atau Artificial Intelligence (AI) kecerdasan buatan yang menyampaikan bahwa ” Pekerja Migran Indonesia (PMI) karena mereka penyumbang Devisa terbesar untuk negara maka pemerintah memberikan Bantuan uang tunai sebesar 1,5 M, akan di bagikan untuk 20 orang PMI”.
Dalam Konferensi Pers nya Kepala BP2MI Benny Rhamdani melalui Kepala Biro Hukum dan Humas, Hadi Wahyuningrum menjelaskan bahwa Pada Selasa, 3 September 2024 kami menemui adanya informasi berupa video pendek Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, yang memberi keterangan tentang pemberian bantuan kepada Pekerja Migran Indonesia sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap penyumbang devisa terbanyak untuk negara senilai 1,5 miliar rupiah untuk 20 Pekerja Migran Indonesia.
BP2MI memastikan bahwa Video yang diedarkan oleh oknum tidak bertanggungjawab di media sosial facebook dengan akun palsu “Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia BP2MI” ini, dapat dipastikan dan kami nyatakan, adalah video palsu atau hoax yang dibuat secara manipulatif menggunakan teknologi deepfake.
Lanjutnya menjelaskan, Deepfake adalah teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat atau memanipulasi gambar, video, atau audio agar terlihat atau terdengar seperti seseorang, padahal sebenarnya tidak.
Deepfake sering digunakan untuk mengubah wajah atau suara seseorang dalam video dengan sangat realistis, sehingga tampak seperti orang tersebut benar-benar mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi.
Teknologi ini bisa digunakan untuk tujuan hiburan, seperti membuat video parodi, namun juga memiliki potensi untuk disalahgunakan, misalnya untuk penyebaran informasi palsu atau manipulasi politik.
Deepfake bekerja dengan menggunakan teknik penmbelajaran mesin, seperti jaringan saraf tiruan, untuk “belajar” dari data wajah dan suara seseorang dan kemudian mereproduksi mereka dalam situasi yang berbeda.
Perlu diketahui bahwa BP2MI tidak pernah memberikan sejumlah uang sebagaimana video yang beredar dan apabila masyarakat menemukan video atau informasi serupa, maka dipastikan bahwa hal tersebut adalah hoax.
Kami mengimbau kepada para Pekerja Migran Indonesia untuk berhati-hati terhadap informasi mencurigakan yang berisi penipuan melalui akun palsu yang mengatasnamakan BP2MI.
Informasi seputar Pekerja Migran Indonesia, hanya dapat diakses melalui akun resmi BP2MI, yakni: Website : bp2mi.go.id, Facebook: @bp2mi.ri, Instagram : @bp2mi_ri d. Twitter : @bp2miri, Youtube : BP2MI RI f. Tiktok : bp2mi_ri 7.
BP2MI sebagaimana mandat UU 18/17 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia tidak akan berhenti untuk terus berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif dengan Kementerian/Lembaga terkait, baik POLRI, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk terus memerangi hoax yang bisa merugikan para Pekerja Migran Indonesia. Tutup Hadi Wahyuningrum Kepala Biro Hukum dan Humas.
Pewarta: Yape gulo