MITRAPOL.com, Aceh Timur – Santi Salwaty, yang lebih dikenal sebagai “Srikandi Aceh”, begitu bersemangat ketika akhirnya dapat bertemu langsung dengan rekan-rekan seprofesi, yang selama ini hanya berkomunikasi melalui aplikasi pesan.
Santi, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir ambulance di Aceh, menyambut kedatangan armada Ambulance PUMA (Perkumpulan Unit Mobil Ambulance) DKI Jakarta pada Jumat pagi, 27 September 2024.
Kehangatan terasa ketika Santi mendampingi tim Ambulance PUMA yang tiba di Aceh Timur, dengan tujuan untuk membawa pasien menuju Rumah Sakit Fauziah di Bireuen.
Pasien tersebut membutuhkan perawatan lanjutan akibat kecelakaan kerja yang dialaminya. Tim yang turut serta dalam perjalanan ini terdiri dari sopir ambulance, Om Untung, serta Asep Pranata sebagai perawat pendamping.
Bagi Santi, momen ini sangat berharga karena menjadi kesempatan pertama untuk bertemu langsung dengan sahabat-sahabat ambulance dari luar daerah, terutama setelah sebelumnya hanya dapat berkomunikasi melalui WhatsApp.
“Dulu kami hanya bisa berbincang lewat WhatsApp, sekarang akhirnya bisa bertemu langsung dengan Om Untung. Ini sungguh pengalaman yang luar biasa,” ujarnya dengan senyum lebar.
PUMA DKI menjadi simbol pemersatu bagi para sopir ambulance dari berbagai daerah di Indonesia, tanpa memandang status atau perbedaan gender. Semangat kebersamaan inilah yang sangat dirasakan oleh Santi.
Dia menyampaikan harapannya agar PUMA dapat menjadi wadah bagi seluruh armada ambulance di Nusantara untuk terus bekerja sama, saling mendukung, dan menjaga solidaritas.
“Saya mewakili ambulance dari Aceh mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-6 untuk PUMA DKI. Semoga selalu diberi kesehatan dan keselamatan dalam setiap perjalanan. Semangat terus, dan salam satu aspal!” tutup Santi dengan semangat.
Pertemuan ini menjadi bukti nyata bagaimana semangat solidaritas bisa menyatukan para pejuang di jalanan, baik pria maupun wanita, untuk satu tujuan mulia—menolong sesama.
Semoga kerja sama dan rasa persaudaraan ini terus tumbuh dan menjadi teladan bagi seluruh tenaga kesehatan di Indonesia. (Ijal)