Nusantara

Diduga dikerjakan asal-asalan dan kurang pengawasan, dinding saluran drenaise di desa Sokotengah ambruk

Admin
×

Diduga dikerjakan asal-asalan dan kurang pengawasan, dinding saluran drenaise di desa Sokotengah ambruk

Sebarkan artikel ini
Diduga dikerjakan asal-asalan dan kurangnya pengawasan, dinding saluran drenaise di desa Sokosari ambruk

MITRAPOL.com, Tegal Jateng – Proyek pembangunan drainase di desa Sokotengah, Bumi Jawa, Tegal Jateng, yang anggarannya berasal dari Dinas PUPR kabupaten Tegal diduga dikerjakan asal-asalan dan kurang pengawasan.

Diperkirakan sepanjang 10 meter dinding drainase yang baru 3 – 4 bulan selesai dibangun ambruk karena hujan lebat yang turun sejak seharian.

Dari kejadian ini terlihat ambruknya drenaise ini diduga karena adukannya yang asal-asalan dan pemasangan batu hanya ditimpah tindih tanpa pemasangan adukan semen yang bagus, dan bahan semen serta pasirnya terlihat tidak sesuai dengan mutu yang diharapkan sehingga kuat dugaan hanya untuk menguntungkan pemborong dan kurangnya pengawasan dari pihak dinas terkait.

Secara teknis kekuatan umur beton itu, maksimal jika sudah 28 hari setelah dilakukan pengecoran. Sementara dinding drainase tersebut sudah berbulan-bulan selesai dikerjakan.

Jika dilihat kondisi ambruknya drenaise tersebut, salah satu penyebabnya karena tanah timbunan di samping drainase mendapat tambahan beban akibat hujan seharian. Air memadati tanah timbunan dan banjir mendorong dinding drainase roboh.

Untuk menindaklajuti tanggapan atas bangunan yang sudah ambruk ini, Edi selaku pihak pemborong sangat susah dihubungi, dan bahkan whatsap awak media sebelumnya sudah diblokir, dan diduga merasa tidak nyaman atas keberadaan awak media dikarenakan masukan atau teguran dari pekerjaan lain yang di wilayah lain sudah mengalami keretakan dan terlihat asal dikerjakan juga yang sudah disampaikan oleh awak media ke kepala dinas PUPR kabupaten Tegal.

Ketika awak media mempertanyakan dan konfirmasi kadis PUPR kabupaten Tegal dengan mengirimkan gambar kondisi bagunan drenaise yang sudah ambruk dengan pesan “Diduga kuat akibat pasangan baru asal jadi dan adukan semen hanya sebelah dan tanpa galian, dan minimnya pengawasan dari PUPR itu sendiri, dan padahal sudah tau bahwa lokasi pembangunan tanah yang labil, kenapa tidak diperhitungkan dan bagaimana tanggapan bapak sebagai kadis pupr kab. Tegal.”

Dengan singkat Teguh selaku Kadis menjawab,”Maturnuwun infonya, kami cek untuk diperbaiki, Mas.”

Sementara itu ditempat terpisah , dengan kejadian ini mendapat tanggapan serius dari ketua umum LSM SANRA (Sayap Amanah Nusantara) Desi Endang. Menurut Desi , Seharusnya kualitas bangunan yang diutamakan, kan sangat jelas bahwa daerah desa Sokosari ini rawan longsor.

Kondisinya saat itu, sudah ditemukan dalam keadaan retak padahal belum lama selesai dalam pengerjaan. Artinya pengerjaan ini diduga kurang baik atau diduga tidak memenuhi persyaratan. Lanjutnya.

“Nah, sekarang kejadian kan roboh itu pengerjaannya. Harusnya ada pengawas dari dinas terkait untuk memantau. Apakah sudah benar pengerjaan yang dilakukan kontraktornya atau pemborongnya? ,” tanya Desi

Jika seperti ini hasil dari pada anggaran yang digelontorkan oleh kabupaten Tegal, kapan Tegal ini akan maju, ini harusnya menjadi pelajaran untuk kedepannya, pungkas Desi

 

Pewarta : RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *