MITRAPOL.com, Kabupaten Tegal Jateng – Pemberitaan di media Mitrapol.com yang berjudul,” Ada indikasi, meninggalnya M Fahri di RSUD dr. Soeselo akibat informasi bohong dari oknum perawat,” mendapat sorotan dari Ketua Umum LSM SANRA (Sayap Amanah Nusantara) Deasi Endang.
Kita sudah investigasi, dari informasi yang sudah kita kumpulkan dari pihak keluarga, kalau oknum perawat itu mengatakan yang sebenarnya, kemungkinan besar M. Fahri masih hidup didunia ini, ucap Deasi, Kamis (2/1/25).
Ini nyawa manusia, bukan nyawa hewan, dimana hati nurani dari seseorang yang memberikan informasi dan mengatakan bahwa M. Fahri ini tidak apa – apa. Dan keesokan harinya ternyata di zoom hasil diagnosa sebelumnya ada retakan dikepala belakang dan hidung. Wah parah… Ko nyawa manusia dijadikan mainan, kesal Deasi.
Saya berharap pihak rumah sakit harus bertanggung jawab, itu rumah sakit milik pemerintah, mereka digaji dari rakyat, apa memang begitu pelayanan buat rakyat?, tanyanya.
Menurut saya, jika benar kejadian akibat informasi bohong dari pihak Rumah Sakit kabupaten Tegal dr. Soeselo, wah sungguh tega dan nyawa manusia dijadikan permainan.
Tidak akan lama lagi, kami akan berkirim surat somasi kepada pihak Rumah Sakit kabupaten Tegal dr. Soeselo ini, pelayanan yang memberikan kebohongan seperti ini sangat berbahaya, dan ini salah satu bukti nyata, nyawa saja bisa mereka permainkan, apalagi untuk pelayanan lainnya .
Ditegaskan Deasi, Beberapa peraturan yang berkaitan dengan rumah sakit, di antaranya: UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, UU No 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan, UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik ,Kedokteran, UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, UU No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
Sementara itu, sampai pemberitaan ini dipublikasi, melalui pesan whatsapnya, Humas RSUD dr. Soeselo ibu Candra mengatakan,”Nggih kami koordinasikan dengan pimpinan,” singkatnya tanpa memberikan hak jawab sehingga menimbulkan kesan ada yang ditutup-tutupi.
Pewarta : Royen Siregar