MITRAPOL.com, Aceh Barat Daya – Kasus dugaan pemukulan di Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, kini menjadi sorotan setelah laporan yang diajukan korban kepada Keucik desa Ie Mirah belum menemui penyelesaian hingga tiga bulan lebih kurang lamanya. Insiden ini melibatkan seorang pemuda desa yang bekerja sebagai buruh harian lepas dan seorang sopir truk pengangkut bijih besi. Senin. (20/01/2025),
Kejadian bermula pada 16 November 2024, sekitar pukul 12.00 WIB. Korban, yang berinisial SBN tengah mengatur lalu lintas kendaraan pengangkut bijih besi di salah satu perusahaan di desa tersebut. Saat itu, ia menegur sopir truk yang melaju dengan kecepatan tinggi di area persimpangan desa, sebuah aturan yang diberlakukan demi keselamatan warga.
Namun, sopir truk tersebut diduga tidak menerima teguran itu. Usai mengantar muatan, sopir kembali ke tambang setelah muatan kedua nya ada supir truk tersebut kembali menuju persimpangan dan tanpa peringatan langsung memukul korban. Pukulan itu menyebabkan memar pada pipi kiri korban, yang membuatnya tidak dapat bekerja selama satu minggu.
Dan korban juga di ancam ingin di bacok pakai parang (senjata tajam)
Keucik desa’ ie Mirah tersebut diduga tidak serius menanggapi kasus tersebut Warga Desa Ie Mirah merasa kecewa dengan respons Keucik yang dinilai lamban dan kurang serius dalam menangani kasus ini. Mereka menilai Keucik tidak menunjukkan keberpihakan terhadap masyarakat kecil yang memerlukan perlindungan hukum.
“Kami ingin pemimpin yang tegas dan peduli. Jika Keucik tidak mampu memberikan keadilan, lebih baik mundur saja,” ungkap salah seorang warga dengan nada geram.
Ketika dikonfirmasi Mitrapol melalui WhatsApp pada 20 Januari 2025, Keucik desa Ie Mirah membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengklaim telah berusaha mendamaikan kedua pihak, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil karena saat itu belum ada ketua pemuda umum dan ketua pemuda dusun yang bertugas.
“Kejadian ini juga menjadi tanggung jawab perusahaan karena lokasi insiden berada di persimpangan jalan raya,” ujar Keucik. Ia berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini, terlebih kini struktur kepemimpinan pemuda desa telah lengkap.
Selain itu pihak korban dan masyarakat berharap keucik segera mengundurkan diri Kasus yang sudah berlangsung selama lebih kurang dari tiga bulan ini terus memancing perhatian masyarakat yang mendesak agar keadilan segera ditegakkan. Warga berharap Keucik segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan ini dengan bijaksana. Dan segera mengundurkan diri dari jabatan nya”
Pihak media akan terus memantau perkembangan kasus ini, sekaligus mempertanyakan wewenang dan tanggung jawab Keucik dalam memberikan perlindungan hukum bagi masyarakatnya. Semoga penyelesaian segera ditemukan agar kepercayaan warga terhadap pemimpin desa dapat kembali dipulihkan.
Pewarta: Rian