MITRAPOL.com, Jakarta – Wali Kota (Walkot) Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku dipanggil DPP PDIP pada awal pekan nanti, dia menduga pemanggilan ini terkait dirinya yang mendampingi relawan Gibran dan Jokowi dari Jateng – Jatim bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Menanggapi pemanggilan Gibran oleh DPP PDIP tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depimnas) Prawiro Indonesia Task Force Prabowo For President Hengky Luntungan berharap PDIP bisa menyikapi masalah Gibran dengan arif dan bijaksana.
“Dalam video yang beredar, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak ikut melakukan deklarasi. Kan terlihat jelas, Mas Wali diajak deklarasi oleh relawannya dan relawan Jokowi tapi dia menolak. Artinya, Gibran yang masih muda itu mengerti,” jelas Hencky.
Pendiri Partai Demokrat nomor 45 ini khawatir jika PDIP memanggil Gibran ke DPP untuk memberikan sanksi terkait deklarasi tersebut.
“Jika mas Wali dipanggil dan diberikan sanksi, maka masyarakat akan menilai PDIP tak bernyali atau ciut menghadapi gerakan relawan Jokowi dan Gibran serta relawan lainya yag mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon Presiden,” ucapnya.
PDIP, kata Hencky, sebagai pemenang pemilu 2 kali berturut-turut seharusnya tak perlu khawatir dengan gerakan para relawan. Namun demikian, sambung Hencky, kemenangan PDIP pada Pilpres 2014 dan 2019 karena adanya Jokowi effect,
“Suka tidak suka harus diakui. Jokowi effect sangat menunjang kenaikan perolehan suara PDIP. Karena Jokowi didukung oleh ribuan Relawan yang tersebar di seluruh Indonesia,” tegas Hencky.
“Jika Wali Kota Solo Gibran dipanggil ke DPP PDIP untuk diberikan sanksi, berarti PDIP sangat khawatir akan gerakan para relawan atau nyalinya ciut. Kami juga memahami kalau Gibran merupakan kader dari PDIP, tapi Gibran dan Jokowi milik rakyat dan relawan juga. Semoga PDIP bisa bersikap arif dan bijaksana,” tandasnya.
DR