Nusantara

Undangan pertemuan kedua dari PLN ULP Labuan dibuat jadi seperti bola Pimpong

Admin
×

Undangan pertemuan kedua dari PLN ULP Labuan dibuat jadi seperti bola Pimpong

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Pandeglang Banten – Undangan pertemuan kedua antara Dayat dan pihak PT terkait ayam ternak yang mati akibat pemadaman yang diduga tidak sesuai SOP sempat mau diundur.

Sebelumnya pertemuan pertama yang diadakan pada tanggal 18 Januari 2024 ini, pihak PLN ULP Labuan mengundang pihak PT dan Dayat untuk hadir dikantor PLN ULP Labuan pada tanggal 31 Januari 2024.

“Sempat dibatalkan pak untuk pertemuan yang mereka buat sendiri yaitu dari pihak PLN ULP Labuan agar pertemuannya diundur ke hari Jumat 2 Februari 2024,” ucap Dayat ke Mitrapol.com, Rabu (31/1/24)

Sebenarnya apa sih maksud dari PLN ULP Labuan ini, pas pagi saya nelpon pak Wahyu yaitu dari perwakilan pihak PT untuk kedatangan jam berapa ke kantor PLN Labuan atas undangan yang dikirimkan ke pihak PT, dengan tujuan agar berangkat bareng kekantor PLN tersebut, ternyata pak Wahyu mengatakan kepada saya pertemuannya diundur ke hari jumat yaitu tanggal 2 Februari 2024, lanjutnya.

Setelah siang hari saya ditelpon kembali oleh pak Wahyu untuk siap siap agar berangkat bersama hadir dikantor PLN ULP Labuan, dikarenakan ada informasi pertemuan jadi dan menyuruh datang ke kantor PLN ULP Labuan, papar Dayat.

Menelusuri kebenaran atas sempat dibatalkannya pertemuan sesuai tanggal yang dibuat oleh PLN ULP Labuan ini, pak Wahyu membenarkan bahwa sempat dibatalkan melalui pesan whatsap oleh meneger PLN ULP itu sendiri.

Yah betul bang, pagi hari saya dapat whatsap dari bapak Dwi sendiri selaku Menager PLN ULP Labuan dengan bunyi ” Assalamualaikum…ijin menyampaikan utk jadwal hari rabu tanggal 31 januari 2024 terkait perihal undangan ke pln labuan sementara di undur menjadi hari jumat tgl 2 Februari 2024 pukul 14.00 wib dikarenakan ada agenda rapat di luar kota…mhn maaf sebelumnya atas perubahan jadwal tersebut. Terimakasih🙏 ” . Nah atas dasar informasi tersebut saya berkabar terhadap pak dayat bahwa pertemuan diundur ke hari jumat, dan saya bersiap dengan pekerjaan yang lainnya, tutur Wahyu.

Berselang satu atau dua jam atau kira kira berapa lama lupa saya, datang lagi pesan whatsap dari PLN ULP Labuan yang bernama Gifinri dengan bunyi isinya “Selamat pagi pak Wahyu. Perkenalkan saya Gifinri dari PLN ULP Labuan. Mohon izin mau menyampaikan bahwa pertemuan hari ini pukul 14.00 WIB di PLN ULP Labuan tetap kita laksanakan ya pak 🙏 “. Dengan adanya whatsap tersebut saya meninggalkan pekerjaan saya untuk hadir di kantor PLN ULP Labuan. Yah saya juga bingung sih, datang juga kesana kami dari pihak PT urusannya apa dengan pihak PLN, sangat jelas bahwa yang dirugikan itu bapak Dayat.

Lucunya pertemuan tersebut tidak mencari solusi ko, makanya bapak Dayat meninggalkan ruangan pertemuan, yang dimana obrolan disana pihak PLN merasa benar. Secara logika saja, tidak mungkin bapak Dayat ini minta ganti rugi jika kesalahan ada di pihak dirinya, kan lucu. Pas kejadian ayam pada mati itu bapak Gifinri datang ke kandang untuk menyaksikan keadaan sebenarnya.

Yang jelas urusan kami sebagai pihak PT yah dengan bapak Dayat, bukan dengan pihak PLN ULP Labuan, yang melakukan pemadaman siapa pak, kan pihak PLN, bukan kami sebagai PT atau yang Dayat sebagai pemiliki kandang.Jika pihak PLN ULP Labuan bekerja sesuai dengan SOP atau adalah pemberitahuan mungkin saja bapak Dayat bisa mencari jalan alternatif agar listriknya bisa menyala, yah contoh untuk menyewa genset sebagai pengganti sementara untuk tetap menyala listrik dikandang ayam pak Dayat ini, lanjutnya.

Sementara itu, awak media meminta keterangannya terkait penundaan dan dilanjutkan pertemuan yang dimaksud, Dwi selaku Menager PLN ULP Labuan ini tetap membungkam, padahal pesan whatsapnya ceklis dua. Hal ini terlihat seperti sebuah keangkuhan, dan diduga kuat, jabatan Menager itu adalah jabatan tertinggi dan tidak perduli dengan kehadiran awak media yang jelas-jelas pekerjaan wartawan adalah sebagai control sosial untuk membangun bersama NKRI yang kita cintai ini.

 

Pewarta : RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *