MITRAPOL.com, Jakarta – CEO PT Asia Sistem Teknologi, Teungku Muhammad Raju, menyambut positif seruan Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, yang mendorong koperasi desa untuk memahami investasi Bitcoin dan teknologi kripto. Namun, Raju mengusulkan langkah lebih berani dan konkret: Koperasi Merah Putih perlu ikut memiliki dan memanfaatkan token digital sendiri seperti PSNG, LUMA, dan BLOCOIN, sebagai pondasi menuju koperasi masa depan yang mandiri secara digital.
“Kalau negara lain bisa pegang Bitcoin, kenapa koperasi kita tidak pegang token sendiri? Koperasi zaman sekarang bukan hanya tempat simpan pinjam, tapi juga bisa jadi investor aset digital milik sendiri.” — Teungku Muhammad Raju
Sebagai pendiri ekosistem Lumadex.finance (DEX buatan anak bangsa), Raju menyarankan agar koperasi di bawah program Koperasi Merah Putih mulai menggunakan infrastruktur lokal yang sudah tersedia, seperti:
Token PSNG, LUMA, dan BLOCOIN sebagai aset komunitas
Blocoin.pro sebagai dompet resmi koperasi dan anggota
PSN Marketplace untuk menjual produk desa antar-wilayah
Lumadex.finance untuk jual beli token secara langsung, transparan, dan tanpa perantara
Langkah ini akan mengubah koperasi dari lembaga pasif menjadi pemain aktif dalam ekonomi digital nasional. Tak hanya itu, anggota koperasi bisa:
Menabung dalam bentuk token yang berpotensi tumbuh nilainya
Menjadi pelaku pasar aset digital
Memanfaatkan blockchain untuk distribusi hasil usaha koperasi
“Ini bukan hanya soal Bitcoin, ini soal menciptakan ekonomi digital yang bisa dimiliki rakyat desa. Token kita, wallet kita, marketplace kita. Sudah saatnya koperasi Merah Putih punya jejak di blockchain.”
Rencana Aksi:
PT Asia Sistem Teknologi membuka kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk:
Pelatihan pengurus Kopdes Merah Putih soal kripto & blockchain
Simulasi pembelian token PSNG, LUMA, atau BLOCOIN oleh koperasi
Implementasi wallet Blocoin.pro sebagai tabungan digital koperasi
Integrasi PSN Marketplace untuk produk-produk desa
Tujuan Akhir:
Menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat digital yang tidak bergantung pada bank besar, platform asing, atau teknologi luar negeri.
“Kalau koperasi dulu pegang beras dan ternak, sekarang waktunya pegang token dan dompet digital. Koperasi Merah Putih bisa jadi pusat ekonomi baru Indonesia.”
Yape