Nusantara

Semakin tidak jelas, Pihak PLN ULP Labuan diduga mau mangkir dari tanggungjawab atas kerugian pelanggan

Admin
×

Semakin tidak jelas, Pihak PLN ULP Labuan diduga mau mangkir dari tanggungjawab atas kerugian pelanggan

Sebarkan artikel ini

MITRAPOL.com, Pandeglang Banten – PLN ULP Labuan diduga melakukan berbagai cara untuk menghindar dari tanggungjawab atas kelalaian yang mereka lakukan pada saat pemadaman listrik yang tidak sesuai SOP.

Konsumen mempunyai hak mendapat pelayanan yang baik, mendapat tenaga listrik secara terus-menerus dengan mutu dan keandalan yang baik, memperoleh tenaga listrik yang menjadi haknya dengan harga yang wajar, mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik, dan mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadaman yang diakibatkan kesalahan dan/atau kelalaian pengoperasian oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik sesuai syarat yang diatur dalam perjanjian jual beli tenaga listrik.

Hal ini seakan hanya tulisan belaka saja, Pemadaman listrik oleh PLN Labuan yang diduga melanggar SOP telah mengakibatkan ayam potong ternak yang siap panen milik Dayat mati sehingga menimbulkan kerugian sebesar Rp. 75.000.000,00 (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah).

Dayat pemilik ternak ayam potong mengatakan, waktu hari Jumat – Minggu kemarinnya saya sudah hadir ke kantor PLN ULP Labuan, saat ini saya didampingi seorang kuasa namun dilarang masuk masuk, akhirnya saya bersama karyawan saya masuk kedalam ngobrol dengan Kepala PLN ULP Labuan dan Bapak Gifinri selaku Kepala teknisi di lapangan, namun saya hanya mendapatkan ceramah dan dia mengatakan tunggu kabar 3 hari kedepan dari pertemuan pertama pada Kamis (25/1/24). Bebernya kepada awak media.

Hitungan kami, dari awal pembicaraan bahwa tiga hari dari pertemuan berarti kami seharusnya mendapatkan kabar yang baik, tapi apa informasi menunggu rabu pagi paling lambat sudah mendapatkan kabar, lanjut Dayat.

Pas Rabu pagi seharus kan mendapatkan informasi yang baik tapi, melalui kuasa yang saya berikan mengatakan menunggu kabar paling lambat Rabu sore, nah itu pun nihil, tidak ada informasi yang baik, dan jelas menurut saya ini hanya akal-akalan mereka saja.

Selasa malam kemaren ada yang namanya Acoen orang yang menurut saya bukan orang PLN ULP Labuan, datang kerumah saya dan menawarkan untuk bicara dengan sendiri melalui telpon whatsap dengan namanya Bapak Agus, kan lucu, ini langkah apa lagi yang mereka buat untuk menghindari tanggung jawab atas kelalaian yang mereka buat sendiri.

Kuasa saya tidak bisa duduk bersama, mereka semena-mena menyuruh orang lain bicara dengan saya, kenapa bukan Bapak Gifinri bersama kepala yang waktu itu bicara dengan saya dikantor PLN ULP Labuan saja yang hadir kesaya, kenapa harus melalui Aguslah, ini itulah, gak gentel amat, pengecut amat menurut saya, apakah pelayanan PLN ULP Labuan ini seperti itu?, tanya Dayat.

Sementara itu, Gifinri yang diketahui sebagai Kepala Teknisi di lapangan mengatakan bahwa sudah menyuruh orang yang biasa nagih kerumah pak Dayat, untuk menyampaikan tapi belum tau apa hasil dari penyampaian hal tersebut.

Ini saya lagi dipanggil ke Tangerang, lagi ada urusan dulu yah lae, papar Gifinri.

Sementara itu dipertanyakan kenapa pihak PLN ULP Labuan bisa menyuruh orang lain  berbicara dengan pak Dayat sedangkan kuasa pak Dayat tidak bisa, dia mengatakan bahwa yang disuruh itu kebetulan dengan pak Dayat.

Jadi begini lae, bapak Acoen yang datang kerumah pak Dayat itu adalah pekerja yang dibawah naungan PLN juga, terus mereka itu berteman dengan pak Dayat, ucap Gifinri.

Jadi lae, kami sudah datang juga ke pihak PT mengundang untuk duduk bersama, baik antara pihak PLN, dan pelanggan, ucap dia.

Pewarta : Royen Siregar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *