Opini

“UNPAM berduka”..

Admin
×

“UNPAM berduka”..

Sebarkan artikel ini
Keterangan foto : Alm Dr. Sarwani duduk didepan paling kiri berkopiah, sebelah nya pa WaRek II Dr. Sobarto

Oleh : Heru Riyadi, SH, MH.
Dosen FH. UnPam dan Pengggiat Kamtibmas.

MITRAPOL.com, Jakarta – Duka mendalam dirasakan oleh segenap Civitas Akademika Universitas Pamulang (UnPam) atas meninggalnya salah satu pimpinannya dalam sebuah kecelakaaan.

Dr. Ir. H. Sarwani, Direktur Pasca Sarjana Universitas Pamulang, mengalami kecelakaan maut bus yang mengangkut rombongan para petinggi Unpam di jalan tol wilayah Majalengka Jawa Barat pada Rabu 24 Juli 2024 jam 21.50 malam. Anggota rombongan lainnya mengalami luka berat dan luka ringan, antara lain Wakil Rektor 2 Unpam, Dr. Subarto yang mengalami luka berat, sementara yang mengalami luka ringan juga cukup banyak.

Semoga almarhum Dr. Ir. Sarwani mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah, dijadikan kuburannya taman-taman Syurga, dan dikumpulkan bersama orang-orang yang syahid di Jalan-Nya.

Ulama mengatakan syahid itu terbagi 3 (tiga). Pertama, syahid dunia wal akhirah artinya seseorang yang matinya dalam perang fi sabilillah.

Kedua, syahid dunya yaitu seseorang yang matinya karena berperang namun tujuannya bukan mencari ridho Allah melainkan hanya mencari harta dan kedudukan.

Ketiga,  syahid akhirat yaitu seseorang yang matinya akibat kebakaran, sakit perut, terkena wabah atau virus, tenggelam dalam sungai atau lautan, tertimpa bangunan seperti gempa bumi, dan tewas akibat kecelakaan.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nabi SAW bersabda:

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُونُ، وَالْمَبْطُونُ، وَالْغَرِقُ، وَصَاحِبُ الْهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Syuhada ada 5: orang yang meninggal sebab terjangkit wabah tho’un, meninggal karena sakit perut, meninggal karena tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan orang yang berjuang di jalan Allah ‘Azza wa jalla”( Hadist nomor 8305, musnad al-Imam Ahmad bin Hambal, juz 14:58).
Seorang ulama besar yang memiliki karamah yang luar biasa Ibnu Hajr al-Haitami dalam kitabnya Tuhfah al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj, Juz III halaman 166 mengatakan bahwa orang yang meninggal dengan tak wajar dan mendadak seperti kebakaran, tenggelam, tertimpa bangunan, maka itu tergolong mati syahid akhirat.

(اما الشهيد الاخرة فقط كغريق و مبطون و حريق) و كتب عليه العلامة الشوبري قال شيخنا ابن عبد الحق : ما اذا قتل على غير الكيفية المأذون

“ (Adapun syahid akhirat saja adalah seperti meninggal akibat tenggelam, sakit perut, dan kebakaran) dan menulis Syubari, berkata Syekh Ibn Abdil Haq: tergolong pada syahid akhirat itu adalah orang yang terbunuh/ meninggal secara tak wajar”

Melalui penjelasan diatas, dapat kita pahami bahwa orang yang meninggal akibat kecelakaan termasuk dalam kategori mati syahid akhirat. Pasalnya, ia termasuk dalam meninggal secara tidak wajar.

Meskipun pahala orang yang mati syahid karena kecelakaan sama seperti orang yang berperang dijalan Allah, Imam Nawawi dalam kitabnya Syarah Muslim Li al-Nawawi berkata bahwa jenazahnya tetap dimandikan dan di sholati.
Simak penjelasan ini:

قال العلماء المراد بشهادة هؤلاء كلهم غير المقتول في سبيل الله انهم يكون لهم في الآخرة ثواب الشهداء وأما في الدنيا فيغسلون ويصلى عليهم

“Ulama berpendapat yang dimaksud orang yang syahid bukan lantaran berperang dijalan Allah akan mendapatkan pahala seperti orang yang mati syahid. Namun, jenazahnya tetap dimandikan dan di sholati”.

Semoga almarhum Dr. Ir. Sarwani mendapatkan pahala yang berlipat ganda di sisi Allah SWT, sebagaimana mereka yang syahid.

Semoga keluarga besar dan segenap civitas akademika Universitas Pamulang serta khususnya keluarga almarhum Dr. Ir. Sarwani diberikan ketabahan, kesabaran, serta keikhlasan.
Aamiin Yaa Robbal’Alaamiin.. 🙏🙏🙏

Saran dan Pesan bagi pembuat Regulasi /Pemerintah, sudah seharus nya kendaraan Bus Umum maupun Pribadi wajib dilengkapi dengan Safety Belt utk para penumpangnya.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *